Saya sebagai peminat Astronomi, dengan kata lain sebagai astronom sangat amatir

Jadi mulai dari mana ya ceritanya… Hmmmm… ceritanya mulai dari beberapa waktu lalu saja. 23 September 2009 (kalo nggak salah



Wah, kalo ada air di bulan kok waktu astronot Apollo mendarat di bulan nggak ada sungai dan danau? Wah… jangan-jangan astronot dulu salah mendarat tuh, malah mendarat di tempat lain. Yeeee… saya mah yakin buanget nget nget nget kalo astronot dulu mendarat di bulan. Terus airnya ke mana? Jangan harap deh ketemu air yang buanyak di bulan sampe ada danau segala. Air yang ditemukan ini terikat pada batuan bulan. Dan jumlahnya saudara-saudara… satu liter setiap satu ton batu bulan.


Wah, dari mana yah asalnya air di bulan? Nah, itu yang kita nggak tahu… Ada beberapa kemungkinan asalnya air di bulan. Yang pertama asalnya bisa dari komet yang menghantam bulan. Komet mengandung air dalam jumlah signifikan. Walaupun komet tidak terlalu sering jatuh ke bulan, namun selama umur bulan yang sudah dua milyar tahun, dikumpul-kumpulkan total komet yang jatuh ke bulan banyak juga, he..he… Kemungkinan kedua asalnya dari angin matahari. Angin matahari merupakan aliran proton berenergi tinggi yang berasal dari matahari. Nah, ketika proton menghantam permukaan bulan yang umumnya adalah silikat (gabungan silikon dan oksigen), proton bereaksi dengan oksigen di silikat dan membentuk molekul air. Yang mana yang benar? Wah… nggak tahu ya saya, para ilmuwan juga pada nggak tahu. Mungkin ada pembaca mau ikutan meneliti?



Satu lagi kabar gembira dari bulan: LCROSS akan mengujam bulan! Maksudnya???? He..he.. ada hipotesis bahwa di kawah bulan yang selalu terlindungi dari sinar matahari terdapat es dalam jumlah yang banyak! Yang pasti lebih banyak dari satu liter per ton tanah tadi. Nah… jadi rencananya nanti, 9 Oktober 2009, LCROSS mau menghantam kawah Cabeus, terus nanti semburan tanah akibat hantaman itu akan dianalisa apakah mengandung air apa tidak. Wah… seperti apa ya hasilnya? Kita tunggu saja.