Showing posts with label fisikawan. Show all posts
Showing posts with label fisikawan. Show all posts

Wednesday, October 7, 2009

Nobel Fisika 2009: Dari Fisika Untuk Anak Muda



“Eh..eh.. fotoan dulu yuk!” “Ntar gue upload di fb yah!” “Tag-in dong foto-foto lu.” Percakapan di atas sudah tidak asing lagi di telinga kita, apalagi di kalangan anak muda saat ini. Sudah cukup banyak remaja Indonesia yang bergabung dalam komunitas Facebook lengkap dengan album fotonya yang jumlah fotonya bisa mencapai lebih dari ratusan. Tentu saja semua foto tersebut diambil oleh kamera digital. (kecuali kalau ada yang tahan ngambil ratusan foto, terus cuci cetak, terus scan satu-satu ) Tak kalah banyaknya orang yang menggunakan kamera digital untuk keperluan dokumentasi, hobi ataupun narisisme. (alias tangan direntangkan, kamera digital diarahkan ke muka sendiri) Ya, kamera digital perlahan-lahan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita, terutama anak muda yang selalu update dengan perkembangan teknologi terbaru.

Jika saya tanya apa yang membedakan kamera digital dengan kamera film biasa, jawabannya sudah pasti: menggunakan kamera digital kita tidak perlu repot-repot cuci cetak film, tahu-tahu hasilnya sudah ada di kartu memori. Tapi kok bisa ya? Jawabannya adalah pada kamera digital ada sensor yang fungsinya menangkap sinyal cahaya dan mengubahnya dalam bentuk sinyal elektronik. Sensor ini biasanya berupa CCD atau CMOS. Nah, para penemu CCD ‘diganjar’ hadiah Nobel Fisika untuk tahun ini.

Bagaimana sih cerita CCD yang telah mengubah dunia ini ditemukan? Uniknya penemuan CCD ini terjadi setelah penemunya ditegur oleh atasan di tempat kerja. CCD ditemukan dua ilmuwan Willard Boyle dan George Smith yang bekerja di Bell Laboratory. Pada suatu pagi di bulan Oktober 1969, Willard Boyle mendapat telepon dari atasannya di lab. Atasannya, yang bernama Jack Morton, mengatakan bahwa divisi lain dari Bell Labs punya hasil kerja yang bagus dan meminta agar divisi Willard Boyle juga melakukan hal yang sama. Terpaksalah ia memanggil koleganya George Smith untuk bekerja sama. Setelah ngobrol-ngobrol (alias mikir bareng) selama beberapa beberapa jam, mereka kemudian merancang sebuah perangkat semikonduktor yang dapat menghantarkan arus di permukaannya. Rancangan yang dinamai CCD (Charged-coupled device) ini kemudian dicoba dibuat di laboratorium. Beberapa bulan eksperimen di laboratorium akhirnya lahirlah CCD yang sifatnya sama seperti rancangan yang telah dibuat. Sebagai bonus, CCD juga sensitif terhadap cahaya sehingga bisa digunakan untuk sensor cahaya. Dan akhirnya setelah 30 tahun, CCD menjadi bagian tak terpisahkan dari kamera digital. Jadi sebenarnya rahasia sukses penemuan CCD itu sederhana kok, pikir-rancang-lakukan. Cuma kalau kita yang kalah sukses ini sering mandeg di bagian lakukan, soalnya sering keluar malasnya, emang enakan main-main sih, he..he…

Sebenarnya CCD tidak hanya digunakan pada kamera digital saja kok. Banyak scanner juga menggunakan CCD sebagai sensor optiknya. Di dunia medis, CCD digunakan dalam berbagai alat pemindai tubuh. Kamera CCD digunakan oleh para astronom di seluruh dunia untuk mengambil gambar dari benda-benda langit. Bahkan gambar-gambar menakjubkan yang diambil oleh Hubble Space Telescope pun diambil menggunakan kamera CCD!

Ternyata penemuan CCD membawa berbagai manfaat di banyak bidang ya! Karena penemuan CCD juga telah mengubah wajah pergaulan anak muda masa kini, bisa dibilang bahwa CCD adalah hadiah dari Fisika buat anak muda. Jadi kapan ada hadiah balik dari anak muda Indonesia untuk Fisika untuk bangsa Indonesia?

NB: Sebelum diprotes saya mesti bilang bahwa Charles Kao juga mendapatkan Nobel Fisika tahun ini untuk penemuannya di bidang serat optik. Tapi saya tidak buatkan artikelnya, karena ntar kepanjangan tulisan ini (bilang aja males, he..he..)

Saturday, September 5, 2009

Nge-date Dengan Fisikawan?

Bagaimana rasanya ya nge-date dengan fisikawan? Mari simak artikel di bawah ini:
Disadur dari Los Angeles Times, 14 Februari 1934
PROFESSOR FORGETS HIS DATE
Absent minded U.C. Pedagogue Leaves Girl in Parked Car to Take Walk and Police Hunt Later Finds Him Snug in Bed at Club
Police said today that this story of an absent-minded college professor actually happened: J. Robert Oppenheimer, 30 years of age, physics professor of University of California, took Miss Melba Phillips of Berkeley, a research assistant, for a ride in the Berkeley Hills Monday night. Prof. Oppenheimer the parked the automobile, made Miss Phillips comfortable by wrapping a blanket about her, and said he was going for a walk.
Time passed but Miss Phillips waited and waited. Two hours later Policeman Albert Nevin passed by.
“My escort went for a walk hours ago and he hasn’t returned,” Miss Phillips told the officer tearfully.
The policeman turned in an alarm and officers in automobiles searched the vicinity but could find no trace of the absent professor. So Miss Phillips on a hunch, went to the Faculty Club, where Prof. Oppenheimer lives.
And there they found him-fast asleep in bed.
“Miss Phillips?” he exclaimed to the officers. “Oh, my word! I forgot all about here. I just walked and walked, and I was home and I went to bed. I’m so sorry.”
Catatan tambahan:
Melba Phillips juga fisikawan loh, hm... jadi kalo fisikawan ketemu fisikawan gini toh jadinya

Thursday, September 3, 2009

Fisikawan dan Sepakbola

NB : Artikel ini dimuat di blog 102 FM ketika Piala Eropa 2004, jadi bagian awalnya rada nggak nyambung, he..he...

Hayo semua, matanya lagi pada ngantuk kan bergadang nonton Piala Eropa tadi malam? Mumpung lagi pada demam Piala Eropa yuk kita bahas fisikawan dan sepakbola.

Waduh…waduh….jangan serius gitu dong mikirnya. Jangan mikir kalau yang bakal dibahas itu gaya-gaya yang mempengaruhi tendangan pisang atau rumus-rumus yang diperlukan untuk membuat bola Europass. Bukan, bukan itu! Kali ini kita mau membahas tentang seseorang fisikawan terkenal dari Denmark. Siapakah dia????

Nama fisikawan terkenal ini adalah Niels Bohr. Yang sudah lulus SMA (hayo yang kelas 3 SMA, lulus nggak kemaren?) pasti pernah dengar nama itu entah di pelajaran Fisika atau Kimia. Niels Bohr, yang merupakan salah satu tokoh yang ikut melahirkan fisika kuantum. Karena kecerdasannya bahkan ia dianggap ‘dewa’ oleh sesama fisikawan di jamannya. Debatnya melawan Einstein tentang tafsiran probabilistik dari mekanika kuantum merupakan salah satu debat paling terkenal dalam sejarah fisika. Oleh karena karya-karyanya, ia diganjar hadiah Nobel pada tahun 1922.

Oke...oke...cukup dong fisikanya... Udah tahu kok kalo Niels Bohr ini fisikawan yang jago buanget, tapi di mana sepakbolanya???? Nah, saudara kandungnya Niels Bohr, Harald Bohr merupakan seorang pesepak bola yang handal. Ia berhasil merebut medali perak pada Olimpiade tahun 1908 bersama tim nasional Denmark, wuihhhhh. Niels Bohr sendiri sebenarnya seorang pesepakbola yang cukup baik. Ia pernah bergabung di klub yang cukup terkenal di Denmark, Akademisk Boldklub, sebagai penjaga gawang. Jadi Niels Bohr pastilah cukup jago bermain sepakbola, coba ada nggak yang bisa gabung di klub Persib atau Persija atau Persiba Balikpapan? (Persiba Balikpapan ini pesan sponsor dari penulis ). Wah, udah jago fisika jago bola lagi. Jadi ngiri.....

Eh, tapi ada kejadian aneh bin ajaib yang terjadi ketika Neils Bohr sedang bermain dengan sebuah klub dari Jerman. Ketika itu bola sedang berada di area klub dari Jerman, namun pemain Jerman berhasil merebut bola dan melakukan counter attack ke arah gawang Niels Bohr (pasti seru tuh!). Sebagaimana permainan seharusnya, semua orang berharap supaya Niels Bohr keluar dari gawangnya dan mencegah pemain Jerman tersebut. Tetapi apa yang terjadi saudara-saudara? Niels Bohr malah merenung memandang tiang gawangnya dan tidak beraksi apa-apa. Kalau saja tidak diteriaki oleh teman-temannya mungkin saat itu gawangnya sudah benar-benar kebobolon. Setelah pertandingan, ia mengaku bahwa di tengah pertandingan tiba-tiba ada persoalan matematika yang hinggap di kepalanya dan ia berusaha memecahkan persoalan itu di tiang gawang. Karena sibuk berpikir ia tidak sadar bahwa timnya dalam kondisi diserang! Waduh....waduh...jangan-jangan gara-gara itu kali ya Niels Bohr batal jadi pemain sepakbola terkenal dan malah jadi fisikawan.

Moral dari cerita ini adalah...... apa ya....mm.... jangan ajak fisikawan main bola deh. Ntar tahu-tahu bengong aja sendiri di tengah lapangan, ha...ha....


Sumber :
Eurekas and Euphorias: The Oxford Book of Scientific Anecdotes oleh Walter Gratzer


Bonus:
Video pertandingan sepakbola sangat seru antara Tim Jerman melawan Tim Yunani.