Thursday, September 3, 2009

Fisikawan dan Sepakbola

NB : Artikel ini dimuat di blog 102 FM ketika Piala Eropa 2004, jadi bagian awalnya rada nggak nyambung, he..he...

Hayo semua, matanya lagi pada ngantuk kan bergadang nonton Piala Eropa tadi malam? Mumpung lagi pada demam Piala Eropa yuk kita bahas fisikawan dan sepakbola.

Waduh…waduh….jangan serius gitu dong mikirnya. Jangan mikir kalau yang bakal dibahas itu gaya-gaya yang mempengaruhi tendangan pisang atau rumus-rumus yang diperlukan untuk membuat bola Europass. Bukan, bukan itu! Kali ini kita mau membahas tentang seseorang fisikawan terkenal dari Denmark. Siapakah dia????

Nama fisikawan terkenal ini adalah Niels Bohr. Yang sudah lulus SMA (hayo yang kelas 3 SMA, lulus nggak kemaren?) pasti pernah dengar nama itu entah di pelajaran Fisika atau Kimia. Niels Bohr, yang merupakan salah satu tokoh yang ikut melahirkan fisika kuantum. Karena kecerdasannya bahkan ia dianggap ‘dewa’ oleh sesama fisikawan di jamannya. Debatnya melawan Einstein tentang tafsiran probabilistik dari mekanika kuantum merupakan salah satu debat paling terkenal dalam sejarah fisika. Oleh karena karya-karyanya, ia diganjar hadiah Nobel pada tahun 1922.

Oke...oke...cukup dong fisikanya... Udah tahu kok kalo Niels Bohr ini fisikawan yang jago buanget, tapi di mana sepakbolanya???? Nah, saudara kandungnya Niels Bohr, Harald Bohr merupakan seorang pesepak bola yang handal. Ia berhasil merebut medali perak pada Olimpiade tahun 1908 bersama tim nasional Denmark, wuihhhhh. Niels Bohr sendiri sebenarnya seorang pesepakbola yang cukup baik. Ia pernah bergabung di klub yang cukup terkenal di Denmark, Akademisk Boldklub, sebagai penjaga gawang. Jadi Niels Bohr pastilah cukup jago bermain sepakbola, coba ada nggak yang bisa gabung di klub Persib atau Persija atau Persiba Balikpapan? (Persiba Balikpapan ini pesan sponsor dari penulis ). Wah, udah jago fisika jago bola lagi. Jadi ngiri.....

Eh, tapi ada kejadian aneh bin ajaib yang terjadi ketika Neils Bohr sedang bermain dengan sebuah klub dari Jerman. Ketika itu bola sedang berada di area klub dari Jerman, namun pemain Jerman berhasil merebut bola dan melakukan counter attack ke arah gawang Niels Bohr (pasti seru tuh!). Sebagaimana permainan seharusnya, semua orang berharap supaya Niels Bohr keluar dari gawangnya dan mencegah pemain Jerman tersebut. Tetapi apa yang terjadi saudara-saudara? Niels Bohr malah merenung memandang tiang gawangnya dan tidak beraksi apa-apa. Kalau saja tidak diteriaki oleh teman-temannya mungkin saat itu gawangnya sudah benar-benar kebobolon. Setelah pertandingan, ia mengaku bahwa di tengah pertandingan tiba-tiba ada persoalan matematika yang hinggap di kepalanya dan ia berusaha memecahkan persoalan itu di tiang gawang. Karena sibuk berpikir ia tidak sadar bahwa timnya dalam kondisi diserang! Waduh....waduh...jangan-jangan gara-gara itu kali ya Niels Bohr batal jadi pemain sepakbola terkenal dan malah jadi fisikawan.

Moral dari cerita ini adalah...... apa ya....mm.... jangan ajak fisikawan main bola deh. Ntar tahu-tahu bengong aja sendiri di tengah lapangan, ha...ha....


Sumber :
Eurekas and Euphorias: The Oxford Book of Scientific Anecdotes oleh Walter Gratzer


Bonus:
Video pertandingan sepakbola sangat seru antara Tim Jerman melawan Tim Yunani.

2 comments:

  1. Wah... nggak tahu juga saya kalo Neils Bohr. Fisikawan yang main catur juga setahu saya Edward Witten, fisikawan teori dari IAS-Princeton. Tapi denger-denger sih dia main caturnya nggak begitu jago, he..he...

    ReplyDelete