Tapi… tahun ini wajah Bulan di mata ilmuwan (dan kita) telah berubah! Emangnya kenapa? Si Bulan lagi seneng-senengnya dandan ya makanya wajahnya berubah? He..he… Bukan itu, tapi pandangan kita bahwa Bulan itu kering ternyata kurang tepat. Dimulai dari September lalu, dari data Chandrayaan-1, Cassini dan Deep Impact telah ditemukan bukti meyakinkan bahwa terdapat air di permukaan Bulan. Sayangnya jumlahnya sangat sedikit. Dari satu ton tanah Bulan hanya terdapat satu sendok teh air. Wah.. ini sih lebih kering daripada gurun terkering di bumi (Iya, tanah gurun di bumi juga mengandung air!). Wajar sih.. mengingat Bulan terbombardir oleh sinar matahari tanpa lindungan atmosfer.
Kalau begitu Bulan beneran kering dong? Eittsss… tunggu dulu, ada bagian Bulan yang selalu terlindung oleh sinar matahari. Di mana tuh? Bagian dasar dari kawah-kawah di kutub Bulan tidak pernah mendapat sinar matahari selama milyaran tahun! Sejak lama hipotesa bahwa terdapat air di kawah Bulan beredar. Namun belum ada bukti nyata bahwa air tersebut benar-benar ada. Hingga…. hari ini!
Berapa banyak air yang ditemukan oleh LCROSS? Tim LCROSS mengatakan bahwa mereka menyatakan bahwa mereka menemukan sedikitnya 95 liter air yang tersembur, wow! Dan itu hanya pada bagian yang berhasil tersembur dan terdeteksi, mungkin masih banyak lagi air yang terdapat di bagian kawah yang tidak terdeteksi. Dalam jumpa persnya, tim LCROSS mengatakan bahwa masih perlu dilakukan analisis lebih mendalam lagi tentang jumlah air di bulan. Namun mereka memastikan bahwa setidak-tidaknya kawah bulan yang teramati tersebut masih lebih basah dari gurun pasir! Wah.. benar-benar mengubah cara pandang kita tentang bulan ya…
Wah… keren ya! Bukan cuma ilmuwan loh yang merayakannya, bahkan Google pun ikut merayakannya! Perlukah kita merayakannya? Ya! Kita merayakan bahwa satu misteri alam semesta telah terkuak. Masih banyak lagi misteri alam yang menunggu para ilmuwan termasuk kita untuk ditemukan. Jadi… yang semangat belajarnya, he..he..